Page Nav

HIDE
GRID_STYLE
TRUE
HIDE_BLOG

Breaking News:

latest

Ads Place

Iklan

Mencegah Alergi Makanan: Yuk Kenali Mengapa Alergi Bisa Terjadi?

Alergi makanan adalah respons sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap protein tertentu yang terkandung dalam makanan. Makanan yang m...

Alergi makanan adalah respons sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap protein tertentu yang terkandung dalam makanan. Makanan yang menyebabkan reaksi alergi disebut sebagai makanan alergen. Meskipun banyak makanan dapat menyebabkan alergi, ada beberapa makanan yang lebih sering menjadi pemicu dibandingkan lainnya.

Bagaimana Alergi Makanan Terjadi?

Ketika seseorang dengan alergi makanan mengonsumsi makanan alergen, sistem kekebalan tubuh mereka mengenali protein dalam makanan tersebut sebagai ancaman. Hal ini memicu produksi antibodi bernama imunoglobulin E (IgE). Antibodi ini kemudian menyebabkan pelepasan zat kimia seperti histamin, yang menyebabkan gejala alergi.

Gejala yang timbul dapat berkisar dari ringan hingga berat, termasuk gatal-gatal, pembengkakan, sesak napas, muntah, diare, hingga anafilaksis yang bisa mengancam nyawa.

Contoh Makanan Alergen yang Umum

Beberapa makanan dikenal sebagai penyebab alergi yang paling umum. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Susu Sapi. 

Susu sapi adalah salah satu alergen paling umum, terutama di kalangan anak-anak. Alergi susu biasanya muncul pada masa bayi dan bisa hilang seiring bertambahnya usia. Gejala alergi susu dapat berupa muntah, diare, ruam kulit, dan masalah pernapasan.

2. Telur

Alergi terhadap telur juga sering terjadi pada anak-anak. Protein dalam putih telur lebih sering menjadi penyebab alergi dibandingkan kuning telur. Reaksi alergi terhadap telur bisa meliputi gatal-gatal, eksim, dan masalah pencernaan.

3. Kacang Tanah

Kacang tanah adalah salah satu alergen yang bisa menyebabkan reaksi alergi yang sangat parah, termasuk anafilaksis. Gejala biasanya muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah konsumsi.

4. Kacang Pohon

Kacang pohon seperti almond, kenari, kacang mete, dan kacang brasil juga sering menyebabkan alergi. Reaksi bisa meliputi pembengkakan, gatal-gatal, sesak napas, dan anafilaksis.

5. Ikan

Alergi ikan lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. Ikan seperti salmon, tuna, dan cod adalah contoh yang umum menjadi pemicu alergi. Gejala alergi ikan dapat meliputi ruam kulit, muntah, dan masalah pernapasan.

6. Kerang

Kerang, termasuk udang, lobster, dan kepiting, adalah alergen lain yang bisa menyebabkan reaksi parah. Alergi ini seringkali bertahan seumur hidup.

7. Gandum

Alergi terhadap gandum sering muncul pada masa anak-anak. Gejala bisa berupa masalah pencernaan, ruam, dan dalam beberapa kasus, anafilaksis.

8. Kedelai

Kedelai adalah alergen yang sering ditemukan dalam makanan olahan. Alergi kedelai umumnya mempengaruhi anak-anak, meskipun banyak yang mengatasinya ketika mereka tumbuh dewasa.

9. Lateks

Meskipun bukan makanan, lateks sering dikaitkan dengan alergi makanan karena beberapa buah-buahan seperti pisang, alpukat, dan kiwi dapat menyebabkan reaksi pada orang dengan alergi lateks.

Penanganan Alergi Makanan

Penanganan alergi makanan umumnya melibatkan penghindaran makanan pemicu. Bagi individu dengan alergi parah, memiliki epinefrin autoinjector (seperti EpiPen) sangat penting sebagai langkah darurat jika terjadi anafilaksis.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi makanan tertentu, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Alergi makanan adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian dan pengelolaan yang tepat. 

Mengenali makanan alergen dan menghindarinya adalah langkah kunci dalam mencegah reaksi alergi. Jika Anda mencurigai adanya alergi makanan, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran dan perawatan yang sesuai.

Latest Articles

Iklan