Page Nav

HIDE
GRID_STYLE
TRUE
HIDE_BLOG

Breaking News:

latest

Ads Place

Iklan

Bau Ketiak pada Remaja: Penyebab, Usia Muncul, dan Cara Mengatasinya

Bau ketiak adalah salah satu perubahan yang umum dialami seseorang saat memasuki masa pubertas. Meskipun bau tubuh adalah bagian normal dari...

Bau ketiak adalah salah satu perubahan yang umum dialami seseorang saat memasuki masa pubertas. Meskipun bau tubuh adalah bagian normal dari perkembangan, perubahan ini sering kali mengejutkan dan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau kurang percaya diri, terutama pada remaja. 

Memahami kapan bau ketiak biasanya mulai muncul dan mengapa hal ini terjadi dapat membantu orang tua dan remaja mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan ini dengan lebih baik.

Usia Munculnya Bau Ketiak

Bau ketiak biasanya mulai muncul saat seseorang memasuki masa pubertas, yaitu periode di mana tubuh mengalami berbagai perubahan fisik dan hormonal yang signifikan. Pada umumnya, bau ketiak mulai dirasakan pada:

  • Anak perempuan: sekitar usia 8 hingga 13 tahun.
  • Anak laki-laki: sekitar usia 9 hingga 14 tahun.

Pada masa ini, kelenjar apokrin, yang terletak di area ketiak dan sekitar genital, mulai aktif. Kelenjar ini menghasilkan keringat yang, berbeda dengan keringat yang diproduksi oleh kelenjar ekrin (yang lebih banyak berada di seluruh tubuh), cenderung lebih berminyak dan kaya akan protein. Ketika keringat dari kelenjar apokrin ini bercampur dengan bakteri di permukaan kulit, bau ketiak mulai muncul.

Mengapa Bau Ketiak Muncul?

Perubahan hormonal yang terjadi selama pubertas memicu perkembangan kelenjar apokrin. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ini tidak berbau saat keluar dari tubuh, namun bakteri yang ada di kulit memecah keringat tersebut menjadi asam, yang kemudian menghasilkan bau yang tidak sedap. Inilah alasan mengapa bau ketiak mulai menjadi masalah bagi banyak remaja saat mereka mulai pubertas.

Penyebab Bau Ketiak

Bau ketiak muncul akibat interaksi antara keringat dan bakteri yang hidup di permukaan kulit. Keringat sebenarnya tidak berbau, namun ketika bercampur dengan bakteri, terutama di area yang lembap seperti ketiak, bau tak sedap bisa muncul. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya bau ketiak, antara lain:

  • Aktivitas Fisik: Saat beraktivitas, tubuh menghasilkan lebih banyak keringat yang menjadi tempat berkembang biak bakteri.
  • Pola Makan: Makanan tertentu, seperti bawang putih, rempah-rempah, dan makanan pedas, bisa menyebabkan tubuh mengeluarkan bau yang lebih kuat.
  • Hormonal: Perubahan hormonal, seperti saat pubertas atau menopause, dapat meningkatkan produksi keringat dan mempengaruhi bau tubuh.
  • Kesehatan Kulit: Kondisi kulit yang tidak sehat, seperti infeksi bakteri atau jamur, bisa memperburuk bau ketiak.
  • Stres: Stres emosional dapat meningkatkan produksi keringat, yang pada akhirnya bisa meningkatkan bau badan.

Cara Mengatasi Bau Ketiak

Untuk mengatasi bau ketiak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, mulai dari perawatan diri hingga perubahan gaya hidup.

1. Menjaga Kebersihan Ketiak:

Mandi secara teratur minimal dua kali sehari untuk membersihkan keringat dan bakteri dari permukaan kulit.
Gunakan sabun antibakteri untuk membantu mengurangi jumlah bakteri penyebab bau.

2. Menggunakan Deodoran atau Antiperspiran:

Deodoran membantu menutupi bau ketiak dan memiliki sifat antibakteri.
Antiperspiran bekerja dengan mengurangi produksi keringat, sehingga mengurangi tempat berkembang biaknya bakteri.

3. Memakai Pakaian yang Bersih dan Menyerap Keringat:

Pilihlah pakaian dari bahan yang menyerap keringat seperti katun, yang membantu menjaga kulit tetap kering.

Ganti pakaian setelah beraktivitas fisik atau jika sudah terasa lembap.

4. Perhatikan Pola Makan:

Kurangi konsumsi makanan yang bisa mempengaruhi bau tubuh seperti bawang putih, makanan pedas, dan alkohol.
Perbanyak konsumsi air putih untuk membantu detoksifikasi tubuh.

5. Cukur Rambut Ketiak:

Rambut ketiak bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, sehingga mencukur rambut ketiak secara teratur dapat membantu mengurangi bau.

6. Menggunakan Bahan Alami:

Beberapa bahan alami seperti lemon, cuka apel, dan baking soda dapat digunakan untuk mengurangi bau ketiak. Lemon misalnya, memiliki sifat antibakteri dan astringen yang membantu mengurangi produksi keringat.

7. Konsultasi ke Dokter:

Jika bau ketiak terus berlanjut meski sudah melakukan berbagai perawatan, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Ada kemungkinan kondisi medis tertentu seperti hiperhidrosis atau infeksi bakteri yang memerlukan perawatan khusus.

Bau ketiak adalah masalah umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan rasa percaya diri. 

Namun, dengan menjaga kebersihan diri, menggunakan produk yang tepat, serta memperhatikan pola makan, bau ketiak dapat diatasi dengan efektif. 

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika masalah ini terus berlanjut.

Latest Articles

Iklan